Friday, May 17, 2013

Tagged under: , , , , , , , ,

[Review] Don't Look Now (1973)

"Christine is dead. She is dead! Dead! Dead! Dead! Dead! Dead!" ~ John Baxter

Awal tahun 1960 hingga akhir 1980 mungkin merupakan tahun-tahun terbaik bagi film-film horor. Ya, sebagian besar film horor legendaris memang berasal dari dekade ini. Dari kisaran 1960, kita mengenal karya-karya Hitchcock seperti Psycho serta The Birds, ada pula The Innocents, The Haunting, atau What Ever Happened to Baby Jane, di mana Bette Davis menggila di dalamnya. Kisaran 1970, mungkin lebih banyak lagi. Selain Jaws yang legendaris, ada The Exorcist, Carrie, The Halloween, The Texas Chainsaw Massacre, hingga Alien yang sukses menggabungkan sci-fi dengan horor. Tak banyak berbeda dengan 1970, 1980 juga memiliki banyak horor legendaris, termasuk karya horor pertama dari Stanley Kubrick, The Shining. Di dekade 1980 pulalah trilogi epik Evil Dead bermula, ada pula A Nightmare on Elm Street, Poltergeist, dan The Thing.

Don't Look Now, juga termasuk di antara film-film legendaris ini. Sebenarnya, Don't Look Now tidak hanya dikenal sebagai salah satu thriller/horor terbaik yang pernah ada, karena Don't Look Now sejujurnya lebih dikenal karena satu hal, well, if you know what i mean..Back to topic, film ini sendiri didasari dari sebuah cerita pendek karya Daphne Du Maurier. Don't Look Now disutradrai oleh Nicolas Roeg, sedangkan naskahnya ditulis oleh duo Allan Scott dan Chris Bryant. Di departemen aktingnya, ada dua nama besar yang memimpin lininya, yaitu aktris pemenang Oscar 1966 (dan hampir memenangkan Oscar 2008 lalu), Julie Christie, serta pemenang 2 Golden Globe, Donald Sutherland.


Sepasang suami-istri, John (Donald Sutherland) dan Laura Baxter (Julie Christie), baru saja mengalami salah satu kejadian yang paling tak terlupakan. Anak perempuan mereka, Christine Baxter (Sharon Williams), ditemukan meninggal karena tenggelam di sebuah kolam di pekarangan rumah mereka. Tentu saja, mental mereka seketika goyah. Namun, dampak terbesar pastinya dialami sang istri, Laura Baxter. Karenanya, ia pun sampai harus meminum beberapa obat dari dokter guna mengurangi depresinya.

Untuk itu, John dan Laura akhirnya memutuskan untuk berlibur ke Venesia, Italia, agar dapat sejenak melupakan kisah kelam tersebut. Namun, bukannya tenang, kehidupan mereka malah diusik oleh dua nenek bersaudara, Heather (Hilary Mason) dan Wendy (Clelia Matania). Heather sendiri mengalami kebutaan, meskipun ia mengaku sebagai seorang psychic. Awalnya, ia mengatakan kepada Laura, bahwa Christine bahagia di alam sana. Tentu, mental goyah Laura lama-kelamaan mulai stabil kembali karena mempercayai kata-katanya. Namun, Heather juga mengatakan hal lain, bahwa ada suatu hal buruk yang akan menimpa suaminya, John. Namun, apakaha John dengan mudahnya langsung percaya perkataan nenek yang bahkan belum pernah mengenalnya?


Apa yang paling melekat dari Don't Look Now adalah naskah Allan Scott dan Chris Bryant yang cerdas dan penuh tipuan mengejutkan. Tentu, naskah ini banyak dipenuhi dengan sentuhan horor supranatural yang menjadi inti dari film ini. Namun, demi menyampaikan sentuhan pembuat bulu kuduk merinding ini, naskah Don't Look Now juga memberikan banyak sentuhan khas thriller psikologis yang menegangkan. Kedua unsur ini pun dapat menyatuh dengan baik di naskah hasil tangan Scott dan Bryant ini.

Selaku sutradara, Nicolas Roeg juga mampu mengemasnya dengan sangat tepat, yaitu lewat pengeksekusian yang bukan hanya membuat jantung berdegup kencang karena ketegangannya, namun juga atmosfer horor mengerikan yang ia buat sepanjang film. Ia juga memilih langkah tepat dalam membangun intensitas film. Nicolas Roeg lebih memilih untuk tak terburu-buru, ia membangunnya dengan perlahan-lahan lewat penggambaran mencekam dan berbagai scene yang mind-twisting, shocking, sekaligus creepy.


Seperti yang saya bilang tadi, plot Don't Look Now memang penuh dengan kejutan. Dan dalam hal itu, Nicolas Roeg dengan penyutradaraanya yang cerdas mampu mengelabui kita dengan sangat baik, padahal sebelumnya ia telah memberikan berbagai clue yang sebenarnya cukup jelas, namun ia mengaburkannya dengan berbagai trik-trik psikologis yang dengan mudahnya menipu kita. Jujur, setiap kali film ini memberikan beberapa misteri-misterinya, saya selalu saja tak dapat menebaknya dengan tepat, dan itu terjadi hingga film ini berakhir. Misteri utama yang disimpan dari awal film pun dapat dipaparkan dengan sangat baik oleh Roeg, menghasilkan twist ending yang nendang, padahal, clue terpenting misteri ini telah ia beberkan dari awal durasi.

Selain dapat membuat plot dalam Don't Look Now lebih terasa menggigit, creepy, dan thrilling, Nicolas Roeg juga mampu mengembangkan unsur drama ke dalam filmnya ini, seperti bagaimana pasangan suami-istri Baxter menghadapi kematian anak perempuannya. Kisah drama ini juga tak terasa sebagai tempelan dan pemanis belaka, karena pada akhirnya, seluruh horor dan drama ini memang saling berhubungan drama, dan karena drama inilah semuanya bermula. Porsi drama ini bukan lagi dapat dikembangkan oleh Roeg dengan baik, namun unsur ini juga dapat membaur dengan sangat padu terhadap unsur horor dan thriller-nya.


Tak hanya karena naskah dan penggarapannya yang membuat film ini berhasil dengan sangat baik. Departemen akting yang diisi Donald Sutherland dan Julie Christie di lini depan ini juga memegang peranan yang sangat penting. Tentu dari kedua nama besar mereka ini, tak ada yang bisa dicela. Julie Christie mampu memerankan karakter yang goyah dengan meyakinkan, tak jauh berbeda dengan Donald Sutherland yang memerankan suami yang tak percaya dengan takhayul. Tak jauh berbeda, pemeran dua nenek bersaudara, Clelia Matania dan khususnya pemeran Heather, Hilary Mason, juga dapat mengerjakan bagiannya dengan sangat baik.

Departemen akting yang nyaris tanpa cela ini juga didukung oleh penggambaran karakter baik dari Nicolas Roeg. Tak ada yang ia perlihatkan sebagai karakter yang benar maupun salah. Terlebih bagaimana ia menggambarkan karakter Heather dan Wendy. Sangat tidak mudah menentukan apakah kedua karakter yang bersaudara ini memang benar-benar memiliki 'kekuatan' tersebut, atau sebaliknya, itu hanyalah bualan belaka. Karakter yang dimainkan Julie Christie dan Donald Sutherland pun mendapat treatment yang sama, penonton sulit menerka manakah diantara suami-istri ini yang salah atau benar, terlebih ketika muncul lagi misteri yang kemunculannya tak saya kira.


Penyutradaraan cerdas dari Nicolas Roeg juga didukung oleh score dari Pino Donaggio yang begitu mencekam, penempatan setiap musik ini juga selalu berada di tempat yang tepat. Tak selalu mencekam dan psychedelic, kadang juga bersifat lebih dramatis. Tak hanya itu, penempatan editing yang cukup cepat juga terasa pas dalam menaikkan tensi ketegangan dan dapat disajikan dengan cukup rapi. Sinematografinya pun hadir ciamik, meski bagi beberapa orang akan sedikit terganggu dengan gaya zoom in tiba-tiba yang memang biasanya terdapat dalam film-film klasik.

Overall, Don't Look Now adalah sebuah film horor/thriller yang berhasil dalam setiap misinya. Misteri yang dibawakan sulit diterka, nuansa thriller yang disajikan sangatlah menegangkan, horor supranaturalnya juga mencekam, serta porsi drama yang dapat dieksekusi dengan baik. Tak lupa pula dengan penggambaran-penggambaran mengerikan yang sangat efektif juga dengan banyaknya kejutan di sana-sini. Ditunjang lagi oleh departemen akting dan teknis yang kokoh, menghasilkan sebuah tontonan horor yang tak hanya menakutkan dan menegangkan, tapi juga thought-provoking dan mind-twisting, sebuah sajian horor yang sangat jarang kita temukan saat ini.


1 comments: