Tuesday, September 4, 2012

Tagged under: , , , , ,

[Review] Martha Marcy May Marlene (2011)

"I'm a teacher and a leader." ~ Martha

Mungkin Martha Marcy May Marlene merupakan salah satu judul film terunik dan teraneh yang pernah ada (sekaligus lumayan susah untuk diingat). Martha Marcy May Marlene (MMMM) yang memiliki poster unik ini merupakan film panjang debut Sean Durkin yang sebelumnya pernah mengarahkan 2 film pendek. Naskahnya sendiri juga ditulis oleh sang sutradara sendiri. MMMM juga dibintangi oleh adik dari si kembar Mary-Kate dan Ashley Olsen, yaitu Elizabeth Olsen.

Film indie karya sutradara muda kelahiran 1981 ini memang mendapat sambutan hangat dari para kritikus film  juga cukup banyak memenangkan penghargaan, diantaranya adalah penghargaan Directing Award dari Sundance Film Festival juga nominasi dari Cannes Film Festival. Suatu hal yang terbilang langka, terlebih bagi film pertama (dalam hal ini film panjang) bagi seorang sutradara muda, film indie pula.


Adalah Martha (Elizabeth Olsen), salah satu anggota dari sekte ajaran sesat yang dipimpin oleh seorang pria tua bernama Patrick (John Hawkes). Sekte ini mengajarkan hal-hal yang memang aneh dan menyimpang dari yang lainnya, termasuk adanya ritual 'pembersihan' sampai menyelinap ke rumah orang asing. Martha sendiri telah mengikuti sekte ini selama dua tahun, dan selama itu, ia tak pernah memberi kabar kepada kakaknya sekaligus keluarga Martha satu-satunya,  Lucy (Sarah Paulson). Karena tidak kuat dengan tekanan yang ada, Martha pun memutuskan untuk kabur dan menetap di rumah kakaknya.

Masalah belum selesai. Martha, yang selama dua tahun otaknya 'dicuci' dengan kebiasaan-kebiasaan aneh ternyata masih membawa sedikit kebiasaan itu ke kehidupan normal. Bukan hanya itu, yang lebih parah, ia pun merasakan depresi dan paranoid berat karena merasu ketakutan dan terbayang-bayang terhadap kelompok tersebut. Ia kadang berteriak, meronta-ronta, bahkan mengira orang lain sebagai anggota sekte sesat itu.


Martha Marcy May Marlene memang sengaja dibuat dengan suasana yang sangat kelam, hitam, sunyi, dan depresif, salah satunya dengan memakai tone yang tak terlalu cerah juga dengan dukungan sinematografi yang tenang, pelan, sunyi, damai, indah, dan terasa begitu angelic. Hasilnya, penonton pun bahkan dapat merasakan apa yang Martha rasakan, berkat andil dari akting Elizabeth Olsen juga pastinya. Kehidupan Martha di sekte tersebut sendiri ditampilkan melalui flashback-flashback yang disajikan diantara alur majunya.

Soal jajaran cast, para pemerannya menghadirkan akting yang lumayan baik. Tentu saja penampilan terbaik berada di tangan Elizabeth Olsen. Mungkin memang namanya tak setenar duo kakaknya, tapi soal akting? Elizabeth jelas berada di atas kedua kakaknya tersebut. Ia berhasil memberikan segalanya dengan begitu emosional, ketakutan, penderitaan, paranoid, dan depresi dengan amat baik. Karakternya memang menarik, lihat saja bagaimana ia dapat dengan tiba-tiba 'meledak-ledak' bagaikan orang yang jiwanya terganggu, namun seketika itu pula ia dapat berubah menjadi seorang gadis yang ramah.


Dibelakangnya, ada John Hawkes yang juga berhasil memerankan seorang pemimpin sekte dengan baiknya. Karakternya memang menarik, mungkin karena karakternya yang seperi 'musang berbulu domba', diawalnya, ia seperti orang baik-baik dengan kehidupana baik pula, namun lama-kelamaan ia dapat berubah menjadi 'monster' dengan segala ajarannya yang menyimpangnya itu.

MMMM penuh dengan ambiguitas. Ini merupakan salah satu yang saya suka dari film ini. Karakter bahkan hingga endingnya pun sengaja dibuat begitu ambigu. Endingnya itu memang unik dan bisa juga dikatakan aneh. Sangat mewakili apa yang kita sebut dengan ambiguitas. Sean Durkin tampaknya memang sengaja membuat MMMM diakhiri dengan ending yang ambigu, tak terlalu tegas, dan terbuka, hingga para penontonnya sendirilah yang akhirnya menyimpulkan apa yang terjadi.


MMMM jelas bukanlah merupakan tipe film yang fun to watch, bahkan mungkin bagi beberapa orang film ini sangat membosankan. Namun, MMMM berhasil menghadirkan sebuah tontonan yang menyerang sisi psikologis seorang manusia dengan atmosfer dingin serta penuh dengan ambiguitas namun dengan cara yang begitu anggun. Dengan ini semua, pastinya akan membuat siapapun dapat tenggelam dalam keparanoid-an yang luar biasa dari sosok Martha.

Memang belum dapat dikatakan benar-benar sempurna, namun terlepas dari segala kekurangannya, MMMM mampu tetap tampil dengan memukau, terlebih lagi di barisan terdepan castnya ada Elizabeth Olsen juga John Hawkes yang mempersembahkan penampilan terbaiknya disini. Sean Durkin juga berhasil memberikan segala sentuhannya dengan sangat maksimal. Yang jelas, Martha Marcy May Marlene merupakan semua tentang kegelapan dan kekelaman dalam balutan keindahan.

8.0/10

0 comments:

Post a Comment