Bagi para moviegoer, istilah thriller sudah bukan barang asing lagi. Thriller merupakan film yang 'menjual' ketegangan yang mendebarkan, baik itu secara fisik maupun psikologis. Genre ini menjadi lebih dikenal setelah Alfred Hitchcock memproduksi banyak film thriller klasik, seperti Vertigo, Psycho, North by Northwest. hingga Rear Window, dan inilah dia 10 film pertama dengan genre thriller terbaik, in no particular order.
Sunday, November 6, 2011
Tagged under: Classic, Crime, Film, Review, Thriller
Ini dia film pembuka kita kali ini, The Game! Ceritanya tentang seorang kaya raya yang mengalami berbagai kejadian misterius (tapi bukan hantu-hantuan loh) atau yang disebut 'game' yang ia curigai disebabkan oleh sebuah perusahaan yang (katanya) merupakan perusahaan game. Nah, disinilah semuanya bermula, kita akan dituntun untuk mengetahui mengapa perusahaan tersebut terus-menerus memburunya, bahkan beberapa kali hampir terbunuh. Sampai saat semuanya masih buntu, kita akan dikejutkan dengan endingnya yang.... (tebak saja lah sendiri).
Salah satu film horor dari Roman Polanski favorit saya. Apa yang anda rasakan ketika baru saja menikah? Tentunya bahagia. Itulah yang dialami oleh Rosemary (Mia Farrow) dan Guy Woodhouse (John Cassavetes). Kebahagiaan mereka semakin bertambah, ketika ternyata Rosemary dinyatakan hamil. Tapi ternyata, kehamilan inilah yang membuat Rosemary sedikit-demi sedikit mulai membuka lembaran-lembaran rahasia yang telah lama dipendam oleh suaminya, yang ternyata juga terkait dengan orang-orang di sekitarnya.
Lagi-lagi film yang diangkat dari novel seorang raja novelis thriller, Stephen King. Ceritanya tentang seorang novelis misteri yang diselamatkan oleh seorang suster yang mengaku sebagai fans nomer satunya. Si fans ini pun juga diperbolehkan membaca naskah novel yang akan diterbitkan oleh Paul. Oke, sampai di sini, memang masih biasa saja. Hingga akhirnya Annie marah besar kepada Paul dan menyuruhnya menulis ulang novel tersebut karena ending novel itu tak sesuai dengan yang diharapkan . Film ini memang minim darah, tak ada chainsaw yang siap memotong tubuh korban hingga terpotong menjadi beberapa bagian, dan tak ada juga 'permainan' gila layaknya Saw. Jadi apa yang membuat film ini benar-benar menegangkan? Dengan lantang saya akan menjawab, Kathy Bates!
The Sixth Sense mungkin merupakan film terbaik milik M. Night Shyamalan. Apalagi setelah dicerca habis-habisan lemat filmnya, The Last Airbender. Sesuai judul, film ini bercerita tentang sixth sense atau indra keenam alias kemampuan untuk melihat 'sesuatu'. Itulah yang dialami seorang bocah bernama Cole Sear (Haley Joel Osment). Seorang psikolog anak, Dr. Malcolm Crowe (Bruce Willis) mencoba memantu anak ini. Sekilas, jalan ceritanya memang terdengar agak klise, tapi tunggu sampai anda melihat endingnya. Itu semua tak lepas dari peran Shyamalan sebagai sutradara yang sangat lihai dalam mengelabui mata penontonnya (tak ketinggalan ide endingnya yang gila!).
Merupakan salah satu film tentang keganasan hewan (hiu) favorit saya. Bentuk ikan hiu "jadi-jadian"-nya pun, termasuk keren untuk jamannya. Sebenarnya ceritanya cukup klise, tentang sebuah daerah tujuan wisata musim panas yang kemudian menjadi gempar akibat serangan hiu ganas. Tapi, Steven Spielberg berhasil mengemasnya dengan begitu baik dan tak murahan sama sekali.
Nah, ini dia film thriller Asia favorit saya, meski ceritanya cukup klise, yakni balas dendam. Namun ternyata tema basi ini ternyata tak berlaku bagi Oldboy. Apalagi setelah mengetahui kenyataan mengejutkan di akhir film yang 'sesuatu' banget.
Merupakan film noir tahun 1949 yang pernah memenangkan sebuah penghargaan dan dua nominasi Oscar. The Third Man, bercerita tentang seorang novelis, Holly Martins yang mencoba menginvestigasi kematian misterius yang dialami oleh teman lamanya Harry Lime.
Film karya Christopher Nolan yang bercerita tentang persaingan antara dua orang pesulap, Robert Angier (Hugh Jackman) dan Alfred Borden (Christian Bale) yang saling bersaing dalam membuat sebuah ilusi sulap. Bukan hanya sebatas itu saja, mereka satu sama lain juga mencoba untuk saling menggagalkan usaha pesulap saingannya. Sampai suatu hari, Alfred mepertontonkan sebuah trik sulap yang menakjubkan. Tentu saja, ini menimbulkan kedekingkian sekaligus rasa penasaran di hati Robert. Tak hanya Robert, para penontonnya pun pasti bingung dengan trik ini. Tapi rasa penasaran akan trik yang dipakai itu akhirnya terungkap di endingnya yang jujur saja, tak pernah terpikirkan sama sekali di kepala saya.
Satu lagi film Christopher Nolan yang jenius. Apalagi dengan cara penyampaian ceritanya yang unik, yaitu dengan menghabur seluruh adegan film, kemudian menyusunnya dengan rapi meskipun ditempatkan bukan di tempat yang semestinya. Dengan cara ini, kita di ajak untuk berpetualang bersama Leonard Shelby (Guy Ritchie), seorang pengidap 'short-term memory loss' yang berusaha mengungkap pembunuh istrinya. Dengan cara ini pula, kita seolah-olah dapat merasakan 'short-term memory loss' yang dialami Leonard.
Mungkin anda bertanya-tanya, "mana nih film Alfred Hitchcock?". Dan inilah jawabannya, Rebecca, sebagai film penutup di list bagian pertama kali ini. Film yang pernah memenangkan Best Picture di Academy Awards 1940 ini bercerita tentang seorang wanita biasa (Joan Fontaine) yang menikah dengan seorang kaya raya bernama 'Maxim' de Winter (Laurence Olivier). Pernikahan ini juga secara tidak langsung membuka lembaran-lembaran lama milik Maxim tentang pernikahan super bahagianya bersama mantan istrinya, Rebecca yang 'katanya' sangat sempurna dan tidak ada yang bisa menggantikannya. Jelas saja ini memunculkan keirian di hati Nyonya de Winter baru (nama aslinya tidak pernah disebutkan) apalagi dengan munculnya Mrs. Danvers, seorang pelayan yang tidak suka akan kehadiran Mrs. de Winter yang baru. Tapi, apakah benar pernikahan terdahulu Maxim dengan Rebecca benar-benar bahagia?
[Part 1] 20 Best Thriller Movies
Subscribe to:
Posts (Atom)