"A bitter ending is better than an endless bitterness" ~ Ahmad
Sebelum namanya dikenal luas berkat filmnya yang memenangkan Best Foreign Languange Film di Oscar 2012, A Separation, nama Asghar Farhadi terlebih dulu dikenal di negaranya, Iran lewat film keluaran tahun 2009, About Elly, atau yang berjudul asli Darbereye Elly yang juga telah melanglang buana ke festival-festival film dunia serta menjadi official selection Iran bagi Oscar untuk Best Foreign Languange Film. About Elly masih 'menjual' hal yang sama dengan A Separation, yaitu suatu kisah yang sederhana, bahkan kerap terjadi di sekeliling kita, namun pada akhirnya menjadi suatu konflik dan pertentangan yang kompleks.
Berawal dari Sepideh (Golshifteh Faharani) yang sengaja mengajak Elly (Taraneh Alidoosti), guru anak perempuannya untuk ikut liburan sekaligus reuni 3 keluarga sesama alumni fakultas hukum di salah satu universitas. Selain diikuti oleh Sepideh dan Elly, liburan selama 3 hari ke tepi Laut Kaspia in juga diikuti oleh suaminya Amir (Mani Haghighi), Shohreh (Merila Zare'i) serta suaminya Peyman (Peyman Mooadi), juga Naazi (Ra'na Azadivar) dan suaminya Manoochehr (Ahmad Mehranfar), tak ketinggalan juga Ahmad (Shahab Hosseini) yang baru pulang dari Jerman. Sepideh sendiri tentu punya alasan mengapa ia mengajak Elly pergi bersamanya. Sepideh ternyata bermaksud untuk menjodohkan Elly dengan Ahmad.
Hari pertama, liburan berjalan dengan baik dan mengasyikkan. Hari kedua, Elly meminta ingin pulang karena khawatir akan ibunya. Tapi, Sepideh membujuknya agar tetap mengikut liburan tersebut hingga besok. Elly pun akhirnya menurutinya. Suatu tragedi pun terjadi, saat yang lain sedang asyik bermain bola voli, tiba-tiba saja Morvarid, salah satu anak mereka menangis dan berteriak bahwa Arash, anak Peyman dan Shohreh tenggelam. Sontak saja semuanya panik dan segera mencari Arash di luasnya Laut Kaspia. Beruntung, Arash selamat. Tapi, ada yang janggal, dimana Elly? Tiba-tiba saja, Elly hilang tanpa jejak.
Awal yang sebenarnya menyenangkan seketika beubah menjadi kekelaman dan kepanikan. Semuanya makin panik. Apakah Elly hilang bersama ombak Laut Kaspia ataukah ia pulang ke Tehran tanpa berpamitan? Tak ada yang tahu dimana Elly berada.
About Elly ini sedikit mengingatkan saya akan A Separation. Hal yang mungkin diawalnya agak sepele, namun menjadi masalah rumit nantinya. Ya, mungkin inilah salah satu kelebihan Asghar, dari suatu yang sebenarnya kerap berada di sekitar kita yang kemudian diolah menjadi sesuatu yang tak terkira. Tentu saja kejadian tak terkira ini melibatkan nurani dan moral manusia. Sebagai salah satu penggerak ketegangan, Asghar menambahkan dilema, kejujuran, kebohongan, moral, dan nurani manusia itu sendiri. Modal yang cukup sederhana bukan?
Dari segi departemen akting, About Elly ternyata mampu menyajikan jajaran pemain terbaiknya. Seluruh castnya mampu tampil dengan baik, sangat baik malah. Dua acungan jempol juga berhak kita berikan kepada Golshifteh Faharani yang benar-benar menampilkan kualitasnya sebagai seorang aktris. Ia berhasil memberikan ekspresi deprseifnya dengan berperan sebagai Sepideh, orang yang paling merasa bersalah karena hilangnya Elly.
Bukan hanya dari aktor dan aktrisnya, tentu saja ini semua tak lepas dari peran besar Asghar Farhadi, yang berperan sebagai sutradara sekaligus penulis naskah. Dengan penyutradaraan dan naskahnya, ia berhasil membuat sebuah film dengan tema sederhana yang memukau, tak perlu cerita yang terlalu rumit yang mungkin malah membingungkan penonton pada akhirnya.
About Elly berhasil menjadi sebuah tontonan drama sederhana serta tanpa dramatisasi berlebihan yang juga menyinggung tentang perasaan manusia. Semua ceritanya mengalir dengan tenang namun juga tak meninggalkan suasana depresifnya yang pas. Kesederhanaan itu ditambah dengan fakta bahwa selama 119 menit durasinya, tak pernah ada musik yang mengiringi, yang malah bisa dibilang menjadi sebuah nilai plus dalam film ini yang berperan sebagai penambah kesan realistis. Dengan ditutup oleh ending yang juga tak kalah sederhananya, About Elly ternyata telah melebihi ekspektasi saya. Salut untuk Asghar.
Dari segi departemen akting, About Elly ternyata mampu menyajikan jajaran pemain terbaiknya. Seluruh castnya mampu tampil dengan baik, sangat baik malah. Dua acungan jempol juga berhak kita berikan kepada Golshifteh Faharani yang benar-benar menampilkan kualitasnya sebagai seorang aktris. Ia berhasil memberikan ekspresi deprseifnya dengan berperan sebagai Sepideh, orang yang paling merasa bersalah karena hilangnya Elly.
Bukan hanya dari aktor dan aktrisnya, tentu saja ini semua tak lepas dari peran besar Asghar Farhadi, yang berperan sebagai sutradara sekaligus penulis naskah. Dengan penyutradaraan dan naskahnya, ia berhasil membuat sebuah film dengan tema sederhana yang memukau, tak perlu cerita yang terlalu rumit yang mungkin malah membingungkan penonton pada akhirnya.
About Elly berhasil menjadi sebuah tontonan drama sederhana serta tanpa dramatisasi berlebihan yang juga menyinggung tentang perasaan manusia. Semua ceritanya mengalir dengan tenang namun juga tak meninggalkan suasana depresifnya yang pas. Kesederhanaan itu ditambah dengan fakta bahwa selama 119 menit durasinya, tak pernah ada musik yang mengiringi, yang malah bisa dibilang menjadi sebuah nilai plus dalam film ini yang berperan sebagai penambah kesan realistis. Dengan ditutup oleh ending yang juga tak kalah sederhananya, About Elly ternyata telah melebihi ekspektasi saya. Salut untuk Asghar.
8.5/10
[SPOILER ALERT!!!!]
ReplyDeletejadi sebenernya si elly ini tenggelam karena mau nolongin anak itu atau dia emang bunuh diri??
Itu mayat elly bukann, kayak cewe asia
ReplyDeleteterlalu memaksakan
ReplyDeletejika ternyata elly mati tenggelam. terlalu sederhana, dalam endingnya saya sudah menghetahui sejak arash tenggelam.
about elly memang bukan film yang plot-driven dan ga bertumpu pada misteri, film ini cenderung character-driven yang fokus pada lemparan2 dialog yang thought-provoking tentang karakter asli manusia dan konsekuensi tragedi, bukan tentang gimana tragedi itu sendiri terjadi. film2 asghar farhadi memang tipe grounded drama yang simple seperti ini, and imo that ending is as perfect as it is :)
Deleteelly sepertinya kabur,,
ReplyDelete