Wednesday, May 9, 2012

Tagged under: , , , ,

[Part 3] 15 Best Puzzling Plot Movies

This is the last part! And here are our choiches...


David Lynch memang masternya dalam bidang film-film surreal super aneh. Eraserhead inilah contohnya.  Ceritanya aneh, unik, dan gak biasa. Sampai saat ini, masih segudang pertanyaan yang belum terjawab dari film yang masih berformat hitam putih serta super duper miskin dialog ini. Mengapa anak mereka mutan? Apa sebenarnya benda menjijikkan itu? Siapakah sosok sebenarnya tetangga Henry? Mengapa ayam yang digoreng itu bisa bergerak-gerak sendiri dan mengeluarkan cairan menjijikkan? Apa hubungannya kepala manusia dengan pensil?




The Holy Mountain merupakan film berikutnya. Film karya Alejandro Jodorowsky ini memang aneh, dari awal hingga akhir durasinya. Layaknya El Topo, film ini juga kental akan aroma spiritual serta memang dipenuhi simbolisasi-simbolisasi aneh, bahkan terkadang terkesan erotis. Terserah anda mau bilang film ini unik, keren, jelek, aneh, gak jelas, erotis, dan lain-lain. Yang pasti, karya satu ini merupakan sebuah mahakarya yang luar biasa. Apalagi ditutup dengan quote memorable dari Jodorowsky. Ending yang sebenarnya sederhana sekaligus membuat anda berpikir, "loh, segini doang?". Dan, seperti yang saya katakan tadi, film ini gak jauh-jauh dari El Topo. Sama-sama film sakit, tapi film ini satu level lebih sakit daripada El Topo!




Tentu saja tak lengkap jika tak ada film bisu surreal legendaris ini. Film pendek tahun 1929 yang disutradarai oleh Luis Bunuel serta ditulis oleh Salvador Dali juga Luis Bunuel sendiri ini memang merupakan salah satu film surreal terbaik yang pernah ada. Seperti film surreal lainnya, Un Chien Andalou atau An Andalusian Dog ini memang dibumbui oleh simbolisasi-simbolisasi. Momen terbaik? Tentu saja saat scene mata yang diiris dengan pisau itu. Bunuel+Dali=Sinting!




2001: A Space Odyssey, bisa dibilang merupakan film sci-fi terbaik yang pernah ada. Dibuka dengan scene monyet-monyet purbakala yang kala itu menemukan sebuah benda hitam yang dikenal dengan nama 'monolith'. Setelahnya, kita diajak untuk maju secepat kilat ke tahun 2001, dimana manusia telah mencapai puncak kejayaannya, terlebih dalam bidang teknologi. Tapi, ternyata teknologi lah yang kemudian menghancurkan manusia itu sendiri. Endingnya? Tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Bukannya menjelaskan segalanya, malah menambah ruwet segalanya. Tapi, itulah yang membuat film dengan visual-effect 'wah' ini istimewa.





Mulholland Drive bisa dibilang merupakan film dengan puzzling plot favorit saya (termasuk yang salah satu terbaik juga menurut saya). Sekali lagi, David Lynch masih setia untuk menyuguhkan sebuah tontonan absurd, aneh, unik, dan menghibur (bagi saya). Mulholland Drive bagaikan batasan abu-abu antara dunia fantasi dengan dunia nyata. Dan seperti film Lynch lainnya, Lynch tetap saja meninggalkan tanda tanya besar di otak saya. Yah, dalam menonton film jenis plot memusingkan seperti Mulholland Drive, otak adalah segalanya, layaknya karya prestisius dari Lynch ini yang memang segalanya!