Saturday, September 8, 2012

Tagged under: , , , , ,

[Review] Contagion (2011)

"The average person touches their face three to five times every waking minute. In between that we're touching door knobs, water fountains, and each other." ~ Dr. Erin Mears

Hampir seluruh aktivitas manusia dilakukan dengan tangan. Baik itu membuka pintu, makan, berjabat tangan, berbelanja, bahkan hingga menulis review ini. Scott Z. Burns selaku screenwriter Contagion ternyata tak ingin melupakan kesempatan besar ini dan menjadikannya sebagai naskah film. Entah terinspirasi dari iklan produk D**tol atau apapun itu, jelas ini merupakan ide yang brilian namun tetap realtistis.

Contagion adalah salah satu diantara beberapa film yang mengetengahkan medical thriller disaster. Jenis film ini sebelumnya pernah dipakai oleh M. Night Shyamalan dalam filmnya The Happening, juga ada sineas asal Korea Selatan, Jeong-woo Park lewat Deranged yang baru saja rilis Juli kemarin. Berbeda dengan The Happening yang hanya berfokus pada kehidupan keluarga Moore, Contagion berfokus pada banyak kehidupan yang berbeda-beda.


Film dibuka dengan 'Day 2', yang memperkenalkan kita dengan Elizabeth Emhoff atau Beth (Gwyneth Paltrow), yang terlihat sedang tak enak badan setelah baru saja pulang dari Hong Kong dan sedang menuju ke Minneapolis di Minnesota. Selain di Minneapolis, hari kedua ini juga berfokus pada tiga karakter lain yang berada di Hong Kong, Tokyo, dan London yang sama-sama terlihat sedang dalam keadaan tak sehat. Ketiga karakter ini akhirnya tewas tanpa diketahui sebabnya. Ya, dari sini semuanya bermula.

Hari demi hari, wabah yang belakangan diketahui disebabkan oleh semacam virus ini terus menjalar ke seluruh dunia. Kita juga mulai dikenalkan dengan berbagai karakter, seperti suami Beth, Mitch Emhoff (Matt Damon), seorang blogger ambisius dan konspiratif Alan Krumwiede (Jude Law), perwakilan WHO Dr. Leonora Oranter (Marion Cotilard), Dr. Ellis Cheever dari Centers of Disease Control and Prevention (CDC), Dr. Erin Mears dari Epidemic Intelligence Service, Dr. Ally Hextall (Jennifer Ehle) yang mencoba menemukan vaksin wabah tersebut, hingga pekerja cleaning-service di CDC, Roger (John Hawkes).


Adalah suatu hal yang luar biasa mengingat Contagion tak butuh virus yang terlalu muluk-muluk untuk membuat sebuah thriller yangs sangat efektif. Virus MEV-1 bukanlah virus yang mengakibatkan seseorang yang terinfeksi menjadi seorang pembunuh berdarah dingin dengan penyebaran lewat apa saja. Sebaliknya, MEV-1 merupakan sebuah virus yang sebenarnya lebih simple, dengan gejala sederhana seperti demam dan batuk, namun sangat mematikan dengan penyebaran yang sangat cepat.

Salah satu faktor film dikategorikan masuk dalam film yang baik, adalah film yang berhasil membawa penonton masuk ke dalam cerita. Contagion, menjadi salah satunya. Buktinya, sepanjang durasi film yang selama 106 menit, Contagion sukses membuat saya berpikir dua kali untuk menyentuh apapun, bahkan hingga wajah sendiri. Mungkin agak terdengar konyol, tapi memang karena Contagion merupakan sebuah thriller yang efektif, efektif karena kerealistisannya.


Contagion sekilas memang terlihat datar karena tak memiliki klimaks yang benar-benar membuat kita bergidik dengan intensitas yang naik dengan drastis. Itu semua bukan karena ada kesalahan dari naskah Burns ataupun Sodenbergh yang tak mampu mengeksekusi film dengan baik, tapi karena Contagion memanglah tak memerlukannya. Rupanya, Steven Sodenbergh tak mau membuang waktunya dengan begitu saja. Buktinya, film ini sendiri menjadikan 106 menitnya yang berharga itu menjadi 106 menit yang membuat semua penonton bergidik, sejak awal hingga akhir. 

Contagion memang dibintagi oleh segudang aktor kelas A dari Hollywood. Ada Gwyneth Paltrow, Marion Cotilard, Jude Law, Matt Damon, Kate Winslet, Laurence Fishburne, Jennifer Ehle, hingga John Hawkes. Beruntung,  meski banyak aktor level Oscar ini yang jarang muncul, kesemua karaktenya memiliki peranan penting dan beruntungnya lagi, kesemua aktor dapat memerankan karakternya dengan sangat baik. Jelas, Kate Winslet lah yang paling memberikan kemampun aktingnya sebagai seorang Dr. Mears. Jangan lupakan Jude Law yang sukses membuat siapapun akan berbalik membenci karakternya yang ambisius dan kerap melontarkan pernyataan konspiratif. Lalu ada Jennifer Ehle, yang berperan sebagai sosok seorang 'pahlawan' dalam usahanya menemukan vaksin virus MEV-1 ini.


Sebagian penonton pasti akan menyadari bahwa film ini diawali dengan hari kedua, kemudian dilanjutkan dengan hari ketiga, keempat, kelima, dan seterusnya. Pertanyaannya, mana hari pertamanya? Yup, ini merupakan salah satu faktor plus film ini. Tentu tak akan seru dengan mengungkapkan secara gamblang hari pertama yang tak lain adalh hari dimana virus ini mulai berkembang, bukan?

Contagion merupakan sentuhan mematikan dari kolaborasi sutradara Steven Sodenbergh dan screenwriter Scott Z. Burns. Meski bertabur bintang-bintang Hollywood, Contagion tetap terasa membumi dan berhasil membuktikan bahwa film ini baik bukan karena punya banyak nama-nama besar terpampang di posternya, tapi karena Contagion memiliki apa yang kita sebut dengan kualitas. Singkatnya, Contagion adalah medical thriller disaster dengan cast bertabur bintang yang berhasil membawa atmosfer kengerian dalam kesederhanaan dan kerealistisannya. Di film mana lagi anda dapat melihat suatu hal sederhana seperti berjabat tangan menjadi hal yang begitu mengerikan bahkan berujung mematikan?

7.5/10

0 comments:

Post a Comment