"18 people were killed in Jackson that night. 10 white and 8 black. I don't think God has color in mind when He sets a tornado loose" ~ Aibileen Clark
The Help, merupakan film drama yang diangkat dari sebuah novel bestseller yang berjudul sama. Film dengan penghasilan $ 170 juta ini kembali menyinggung tema diskriminasi ras yang berpusat di sebuah kota kecil di Missisipi, Jackson yang ber-setting sekitar tahun 60an. Di saat ibu-ibu kulit putih sedang berarisan ria, para pembatu mereka, yang nota bene merupakan orang kulit hitam, malah menjaga anak-anak mereka. Di saat majikan kulit putih memakai toilet nyaman dan bersih, para pembantu kulit hitam hanya bisa memakai toilet kecil yang berada diluar rumah majikannya, meski diluar sedang ada badai dahsyat sekalipun. Menyakitkan memang.
Tapi kaum kulit putih tidaklah sebengis itu. Masih ada orang-orang yang peduli terhadap nasib para kulit hitam. Adalah Skeeter Phelan (Emma Stone), seorang penulis yang bertekad untuk menulis sebuah buku curahan hati para pembantu di Jackson. Bersama dengan dua orang pembantu sekaligus narasumber yang bisa dibilang sangat berani, Aibileen Clark (Viola Davis) dan Minny Jackson (Octavia Spencer). Tak salah jika Golden Globe menghadiahi penghargaan aktris pendukung terbaik bagi Octavia Spencer. The Help tentu tak hanya menceritakan ketiga tokoh tersebut. Masih ada Celia Foote (Jessica Chastain), majikan baru Minny Jackson yang baik hati namun lugu. Untuk peran antagonis, ada Hilly Hillbrook (Bryce Dallas Howard), majikan yang dulu pernah memecat Minny hanya karena alasan sepele, toilet.
Dilihat dari jajaran pemainnya, The Help mampu tampil dengan mempesona. Viola Davis dan Octavia Spencer dapat mendalami perannya dengan begitu baik. Tak mau ketinggalan, Jessica Chastain yang memerankan seorang majikan yang baik dan lugu (bisa juga dibilang blo'on) tampil dengan meyakinkan. Emma Stone, yang memerankan Skeeter juga berperan tak kalah baiknya. Begitu pula dengan Bryce Dallas Howard yang memerankan tokoh antagonis sebagai majikan yang super nyebelin.
Melihat temanya, diskriminasi ras, mungkin orang-orang akan mengira bahwa film ini merupakan film berat. Sebaliknya film dengan tema seperti ini mampu dikemas dengan lebih ringan dengan naskahnya yang sederhana dan tambahan humor-humor menggelitik. Untuk bagian humor ini, peran Celia Foote-lah yang paling menonjol dengan keluguannya. Tapi, dengan tema diskriminasi, The Help tentu tak akan melupakan takaran drama sarat pesan moral dengan tetap memiliki kesan tanpa menggurui. Drama menyentuh yang dibumbui dengan scene-scene yang mengundang tawa penontonnya. Sebuah perpaduan yang sangat pas.
Tapi, The Help tidaklah serapi itu. Ending-nya malah tampil dengan sedikit mengecewakan, yang seharusnya bisa disajikan oleh Tate Taylor dengan lebih baik. Ya, meskipun ditutup dengan ending yang agak kurang nendang, tak bisa dipungkiri lagi, The Help tetap mampu tampil menawan di jajaran film-film terbaik di tahun 2011. Well done!
8.0/10
0 comments:
Post a Comment